10 Cara Mengatasi Manajemen Waktu yang Buruk

cara mengatasi manajemen waktu

Manajemen waktu berantakan? Stop kebiasaan menunda dengan 10 cara mengatasi manajemen waktu. Dari time blocking hingga delegasi, temukan solusinya di sini.

Cara mengatasi manajemen waktu yang buruk bukan hanya soal memperbaiki kebiasaan pribadi, tetapi juga memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh di lingkungan kerja. Banyak masalah seperti tenggat waktu terlewat hingga tugas yang terus menumpuk sering kali disebabkan oleh sistem kerja yang kurang mendukung pengelolaan waktu yang baik.  Untuk itu, perusahaan perlu mengidentifikasi akar masalah dan menerapkan strategi yang tepat.

Bagaimana caranya? Simak sampai tuntas artikel di bawah ini!

10 Cara Mengatasi Manajemen Waktu yang Buruk

Manajemen waktu yang buruk dapat menurunkan kualitas output kerja dan membuat karyawan kehilangan momentum. Berikut berbagai strategi efektif yang dapat perusahaan terapkan untuk mengatasinya:

1. Lakukan Audit Waktu Kerja secara Berkala

Langkah pertama untuk memperbaiki manajemen waktu yaitu dengan mengetahui waktu karyawan paling banyak habis untuk apa. Lakukan audit aktivitas harian, mingguan, atau bulanan untuk memetakan pekerjaan yang memakan banyak waktu namun tidak memberikan hasil optimal.

Dengan data ini, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas yang perlu dihilangkan, didelegasikan, atau disederhanakan. Audit waktu juga membantu perusahaan mengevaluasi beban kerja masing-masing karyawan secara objektif.

2. Prioritaskan Tugas Berdasarkan Skala Kepentingan

Mengatur prioritas menjadi fondasi utama dari pengelolaan waktu yang baik. Terapkan metode Eisenhower Matrix atau prinsip Pareto (80/20) untuk membantu karyawan membedakan mana tugas yang harus segera diselesaikan, mana yang dapat ditunda, dan mana yang tidak perlu dikerjakan sama sekali.

Bila semua pekerjaan dianggap penting, maka tidak ada yang benar-benar penting. Oleh karena itu, membantu karyawan memilah prioritas dapat meningkatkan fokus dan efektivitas kerja secara signifikan.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Karyawan yang Tidak Disiplin

3. Terapkan Time Blocking dalam Jadwal Harian

Alih-alih bekerja secara multitasking, bantu karyawan mengalokasikan waktu khusus untuk setiap jenis pekerjaan melalui metode time blocking. Teknik ini mendorong seseorang untuk fokus pada satu tugas dalam blok waktu tertentu, misalnya dua jam khusus untuk membuat laporan atau satu jam untuk membalas email.

Dengan begitu, gangguan dapat diminimalkan dan produktivitas meningkat. Aplikasi kalender digital seperti Google Calendar atau Outlook dapat menjadi alat bantu untuk menerapkan metode ini secara konsisten.

4. Hindari Rapat yang Tidak Perlu

Rapat seringkali menjadi “pencuri waktu” terbesar di tempat kerja. Banyak pertemuan diadakan tanpa agenda yang jelas, tanpa keputusan yang konkret, dan bahkan dapat dihindari dengan komunikasi singkat lewat email atau platform internal.

Buatlah kebijakan perusahaan untuk menyelenggarakan rapat hanya jika benar-benar diperlukan. Batasi durasi, tetapkan agenda yang jelas, dan pastikan hanya orang yang relevan yang diundang.

5. Delegasikan Tugas secara Efektif

Manajemen waktu yang buruk dapat terjadi karena terlalu banyak pekerjaan untuk satu karyawan. Padahal, mendelegasikan tugas merupakan salah satu bentuk efisiensi kerja. Pastikan setiap tugas didistribusikan ke orang yang tepat, berdasarkan kompetensinya. Berikan kepercayaan dan kontrol seperlunya, sehingga tidak hanya pekerjaan selesai tepat waktu, tetapi karyawan lain juga merasa berkembang.

6. Gunakan Teknologi Penunjang Produktivitas

Pemanfaatan tools digital seperti Trello, Asana, Notion, atau Microsoft Teams dapat membantu perusahaan mengelola proyek secara lebih terstruktur. Dengan fitur to-do list, deadline, dan pelaporan real-time, pekerjaan dapat dipantau secara lebih transparan.

Teknologi juga memungkinkan kolaborasi lintas departemen tanpa harus mengandalkan pertemuan fisik yang menyita waktu. Pastikan perusahaan tidak tertinggal dalam mengadopsi teknologi yang dapat menghemat waktu kerja.

Baca Juga: 7 Strategi Efisiensi Biaya Operasional Perusahaan

7. Terapkan Kebijakan Waktu Fokus Tanpa Gangguan

Seringkali produktivitas menurun karena banyaknya gangguan selama jam kerja, mulai dari notifikasi, pesan masuk, hingga interupsi dari rekan kerja. Untuk mengatasi ini, perusahaan dapat menerapkan kebijakan waktu kerja fokus tanpa gangguan, misalnya dua jam setiap pagi di mana karyawan tidak boleh diganggu kecuali untuk hal yang sangat penting.

8. Dorong Budaya Kerja yang Disiplin terhadap Waktu

Budaya perusahaan sangat berpengaruh terhadap cara karyawan mengelola waktu. Bila ingin manajemen waktu di perusahaan menjadi lebih baik, maka mulailah dari membangun budaya disiplin, datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline, dan menghargai waktu orang lain.

Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang saling menghargai dan profesional. Pemimpin perlu menjadi teladan utama dalam hal ini.

9. Sediakan Pelatihan Time Management bagi Karyawan

Tak semua karyawan memiliki keterampilan manajemen waktu secara alami. Maka dari itu, menyediakan pelatihan internal atau menghadirkan trainer eksternal mengenai time management dapat menjadi investasi yang berharga.

Pelatihan ini dapat mencakup teknik perencanaan, cara membuat prioritas, hingga pengendalian diri terhadap gangguan. Dengan bekal yang tepat, karyawan dapat lebih mandiri dalam mengelola waktunya dan menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Strategi Merekrut Karyawan Berkualitas dan Profesional

10. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Hasil, Bukan Sekadar Jam Kerja

Salah satu penyebab buruknya manajemen waktu yaitu tekanan untuk “terlihat sibuk” daripada benar-benar produktif. Oleh karena itu, ubahlah paradigma penilaian kinerja dari jam kerja ke hasil kerja.

Fokus pada output membantu karyawan bekerja lebih efisien, karena karyawan menyadari bahwa yang dihargai adalah hasil dan ketepatan waktu, bukan seberapa lama berada di kantor. Hal ini mendorong karyawan untuk mengelola waktu dengan lebih bijak demi mencapai target.

Dampak Manajemen Waktu yang Buruk bagi Karyawan dan Perusahaan

Manajemen waktu yang buruk tidak hanya memengaruhi performa individu, tetapi juga berdampak serius pada produktivitas karyawan dan kinerja keseluruhan perusahaan. Berikut sejumlah dampak nyata dari manajemen waktu yang buruk menurut American Institute of Stres dan Gallup:

Dampak bagi karyawan:

  • Sekitar 41% karyawan menyebut manajemen waktu yang buruk sebagai penyebab utama stres di tempat kerja.

  • Karyawan kehilangan rata-rata 2 jam per hari akibat distraksi dan perencanaan waktu yang buruk, berdampak pada hilangnya sekitar 30% produktivitas harian.

  • Karyawan yang merasa kewalahan dengan waktu cenderung mengalami penurunan engagement hingga 33% dibanding yang memiliki manajemen waktu baik.

Dampak bagi perusahaan:

  • Sekitar 1 jam produktivitas yang hilang per hari dapat menimbulkan kerugian hingga $10.000 per tahun per karyawan.

  • Proyek yang dijalankan tanpa manajemen waktu yang efisien memiliki kemungkinan berlarut hingga 70% dan melebihi anggaran sebanyak 60%.

  • 73% klien mengaku kehilangan kepercayaan terhadap mitra kerja yang gagal memenuhi tenggat waktu secara konsisten.

  • Ketika waktu tidak dikelola dengan baik, beban kerja tidak merata dan kolaborasi terganggu, sehingga berdampak negatif terhadap semangat dan solidaritas tim.

 

Agar karyawan memiliki manajemen waktu yang efektif, perusahaan perlu menciptakan sistem kerja yang mendukung pengaturan waktu yang optimal. Namun, untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi, tak jarang dibutuhkan dukungan dari pihak luar. 

Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan yaitu bekerja sama dengan SOS, mitra outsourcing tepercaya yang siap membantu perusahaan meningkatkan produktivitas melalui tenaga kerja yang andal dan terlatih.

Tingkatkan Kinerja Karyawan Bersama SOS, Mitra Jasa Outsourcing Tepercaya

Sebagai perusahaan alih daya terbaik di Indonesia, SOS siap menjadi mitra strategis perusahaan dalam menyediakan tenaga kerja berkualitas. Mulai dari staf administrasi, logistik, keamanan, hingga layanan outsourcing call center, semua disediakan melalui proses rekrutmen dan pelatihan profesional yang sesuai dengan standar industri.

Melalui kemitraan dengan SOS, perusahaan tidak perlu lagi pusing mengelola sistem tunjangan, rekrutmen, hingga pelatihan. Semua sudah ditangani oleh tim ahli yang memahami dinamika ketenagakerjaan dan efisiensi bisnis.

Bayangkan jika karyawan tidak hanya terbantu dari sisi pengelolaan waktu internal, tetapi juga mendapat dukungan tenaga kerja eksternal yang andal dan siap kerja. Ini bukan hanya soal menghemat waktu, tetapi juga soal meningkatkan performa dan daya saing perusahaan secara menyeluruh.

Jadi, tunggu apalagi? Hubungi SOS melalui WhatsApp sekarang juga dan dapatkan tenaga kerja andal dan berkualitas yang mendukung performa serta produktivitas perusahaan Anda!

Berita Lainnya