SOP Toilet Cleaning Service Sesuai K3 untuk Kantor Modern

24 Oktober 2025

SOP toilet cleaning

SOP toilet cleaning service berperan penting menjaga kebersihan dan profesionalisme kantor. Kebersihan toilet berdampak langsung pada kenyamanan dan produktivitas tim, sehingga penting memahami prosedur pembersihan terstandar untuk memastikan lingkungan kerja tetap higienis dan efisien.

Yuk simak cara membuat SOP dan cara implementasinya di bawah ini. 

Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat SOP Toilet Cleaning Service?

Sebelum menyusun SOP toilet cleaning service, penting memastikan setiap prosedur disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja dan kebutuhan operasional agar hasilnya efektif dan konsisten. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Tentukan standar kebersihan yang sesuai dengan jenis dan intensitas penggunaan toilet.

  • Identifikasi risiko kerja dan pastikan penerapan standar K3 di setiap tahap.

  • Siapkan daftar alat, bahan, serta APD yang wajib digunakan petugas.

  • Susun jadwal pembersihan rutin berdasarkan jam operasional kantor.

  • Tetapkan sistem pengawasan dan evaluasi untuk menjaga kualitas kebersihan.

Baca Juga: 15 Alat Cleaning Service Wajib untuk Kebersihan Profesional

Bagaimana Cara Membuat SOP Toilet Cleaning Service untuk Standar Kebersihan Kantor?

Menyusun SOP toilet cleaning service yang efektif membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang prosedur, alat, dan tanggung jawab setiap petugas cleaning service. Tujuannya agar kegiatan pembersihan toilet berjalan konsisten, aman, dan memenuhi standar kebersihan.

Berikut langkah-langkah yang dapat dijadikan panduan:

1. Tentukan Standar dan Area Pembersihan

Identifikasi seluruh area yang termasuk dalam proses membersihkan toilet, seperti kloset, urinoir, wastafel, dan lantai. Setiap area memiliki tingkat kebersihan berbeda yang memerlukan perlakuan sesuai SOP cleaning service profesional.

2. Siapkan Alat dan Bahan Pembersih Sesuai Kebutuhan

Pastikan petugas cleaning service menggunakan peralatan lengkap dan aman, seperti mop, sikat, kain microfiber, serta cairan pembersih non-abrasif. 

Penggunaan bahan ramah lingkungan menjadi praktik terbaik dalam sop membersihkan kamar mandi di perkantoran maupun cleaning service rumah sakit yang menuntut higienitas tinggi.

3. Tetapkan Urutan Pembersihan yang Efisien

Lakukan pembersihan toilet dari area paling kotor menuju area paling bersih. Mulailah dari pembuangan sampah, pembersihan kloset, pengelapan permukaan sentuh, hingga pengepelan lantai. Urutan ini memastikan hasil kerja professional cleaning service lebih maksimal dan higienis.

4. Terapkan Prosedur K3 dalam Setiap Tahapan

Dalam setiap aktivitas SOP cleaning service, keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Gunakan APD seperti sarung tangan, sepatu anti-slip, dan masker. Hindari mencampur bahan kimia tanpa panduan teknis untuk mencegah risiko bagi petugas cleaning service.

5. Lakukan Pengawasan dan Evaluasi Berkala

Pengawasan lapangan penting untuk memastikan seluruh SOP membersihkan kamar mandi diterapkan secara konsisten. Lakukan evaluasi berkala terhadap hasil kerja dan kebersihan fasilitas untuk menjaga standar kebersihan toilet sesuai regulasi perusahaan.

Baca Juga: 7 Perbedaan Deep Cleaning dan General Cleaning, Wajib Diketahui

Contoh SOP Toilet Cleaning Service untuk Kantor Anda

SOP PEMBERSIHAN TOILET KANTOR 

(TOILET CLEANING SERVICE OFFICE STANDARD OPERATING PROCEDURE)


Kode Dokumen: CS-TOI/003/2025

Disusun oleh: Divisi Operasional Cleaning Service

Disetujui oleh: Manajer Housekeeping

Tanggal Berlaku: Januari 2025

Tujuan:

Menetapkan prosedur standar dalam kegiatan pembersihan toilet kantor agar tercapai kebersihan, kenyamanan, serta keselamatan kerja sesuai prinsip SOP cleaning service dan standar K3.

Ruang Lingkup:

SOP ini berlaku bagi seluruh petugas cleaning service yang bertugas di area toilet gedung perkantoran, baik internal maupun outsourcing.

A. Kesiapan Area dan Perlengkapan Sebelum Pembersihan

Sebelum kegiatan pembersihan dilakukan, petugas cleaning service wajib memastikan area dan perlengkapan dalam kondisi aman serta sesuai standar operasional. Tahap ini bertujuan untuk mencegah gangguan terhadap pengguna dan memastikan proses berjalan efisien.

1. Pemeriksaan Awal Area dan Alat

  • Pastikan toilet kosong dari pengguna.

  • Periksa kondisi fasilitas seperti keran, kloset, urinoir, dan ventilasi.

  • Pasang tanda “Sedang Dibersihkan” di pintu masuk untuk keamanan pengguna lain.

2. Peralatan dan Bahan yang Diperlukan

  • Alat: mop, sikat, ember, kain microfiber, dan sprayer.

  • Bahan: cairan desinfektan, pembersih non-abrasif, dan pewangi ruangan.

  • APD (Alat Pelindung Diri): sarung tangan, masker, sepatu anti-slip, dan apron.

B. Tahapan Operasional Pembersihan Toilet

Kegiatan pembersihan toilet dilaksanakan berdasarkan urutan kerja yang terstandar untuk memastikan kebersihan maksimal dan keamanan kerja bagi petugas cleaning service. Setiap tahapan berikut wajib dilakukan secara berurutan:

1. Pembuangan Sampah dan Persiapan Area

Langkah awal pembersihan dilakukan untuk memastikan area kerja bersih dari sampah dan aman digunakan. Berikut yang perlu dilakukan:

  • Kosongkan seluruh tempat sampah dan buang isinya ke area pembuangan akhir.

  • Periksa area toilet dari sisa kotoran atau benda asing yang dapat menghambat proses pembersihan.

  • Pastikan lantai bebas dari tumpahan air atau benda yang dapat menyebabkan tergelincir.

2. Pembersihan Peralatan Sanitasi

Proses ini berfokus pada sanitasi utama seperti urinoir, kloset, dan wastafel agar tetap bersih dan higienis. Perhatikan prosesnya sebagai berikut:

  • Aplikasikan cairan pembersih non-abrasif pada kloset, urinoir, dan wastafel.

  • Gunakan sikat sesuai fungsi, sikat kloset untuk bagian dalam mangkuk, dan kain microfiber untuk permukaan luar.

  • Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa bahan pembersih dan memastikan permukaan bebas noda.

3. Penyikatan dan Pembilasan Permukaan

Tahap ini dilakukan untuk memastikan semua kotoran, kerak, dan residu kimia terangkat dengan sempurna. Ikuti prosesnya:

  • Sikat seluruh permukaan yang terpapar air, termasuk bagian dasar dan sisi dinding sanitasi.

  • Gunakan tekanan sedang agar tidak merusak lapisan pelindung permukaan.

  • Bilas dengan air bersih hingga tidak ada busa atau residu yang tersisa.

4. Pembersihan Permukaan Sentuh (Touch Points)

Area yang sering disentuh pengguna perlu mendapat perhatian khusus karena menjadi titik rawan penyebaran bakteri. Langkah-langkah pembersihannya sebagai berikut:

  • Identifikasi seluruh permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, tombol flush, keran, dan penutup kloset.

  • Semprotkan cairan disinfektan secara merata pada setiap permukaan tersebut.

  • Diamkan selama beberapa detik agar cairan disinfektan bekerja efektif membunuh kuman dan bakteri.

  • Lap permukaan menggunakan kain microfiber bersih hingga kering sempurna.

  • Pastikan tidak ada bekas noda air atau residu bahan kimia setelah proses selesai.

5. Pengepelan dan Pengeringan Lantai

Lantai harus dibersihkan dengan sistematis agar aman digunakan dan tidak licin, sebagai berikut:

  • Gunakan cairan pembersih lantai sesuai standar kebersihan kantor.

  • Mulai proses pengepelan dari area terdalam menuju pintu keluar.

  • Peras mop dengan baik agar tidak menimbulkan genangan air.

  • Setelah selesai, biarkan lantai mengering sepenuhnya sebelum area digunakan kembali.

6. Pengisian Ulang Perlengkapan Toilet

Tahap ini memastikan seluruh perlengkapan tersedia dan siap digunakan kembali oleh pengguna. Berikut ini prosesnya:

  • Periksa ketersediaan sabun tangan, tisu, dan pewangi ruangan.

  • Ganti atau isi ulang perlengkapan yang telah habis.

  • Pastikan wadah sabun bersih dan tisu terpasang dengan benar.

  • Cek kembali area sekitar agar tidak ada perlengkapan yang tertinggal.

7. Pemeriksaan Akhir Area Toilet

Terakhir, pastikan seluruh proses pembersihan sudah sesuai standar operasional. Berikut prosesnya:

  • Lakukan inspeksi visual pada seluruh area, termasuk lantai, dinding, cermin, dan peralatan sanitasi.

  • Pastikan tidak ada noda air, residu pembersih, atau bau yang tertinggal.

  • Uji fungsi setiap fasilitas seperti keran, flush, dan pencahayaan.

  • Pastikan semua alat kerja telah dirapikan dan disimpan di tempat yang sesuai.

C. Penerapan Standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Penerapan standar K3 wajib dilakukan dalam setiap proses pembersihan toilet untuk menjaga keselamatan petugas dan kualitas hasil kerja. Setiap petugas cleaning service harus memahami prosedur berikut sesuai arahan supervisor.

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap

Petugas wajib memakai sarung tangan, masker, sepatu anti-slip, dan apron sebelum bekerja. APD digunakan untuk melindungi dari bahan kimia dan risiko cedera selama proses pembersihan.

2. Pengendalian Penggunaan Bahan Kimia Pembersih

Dilarang mencampur bahan kimia tanpa petunjuk teknis dari supervisor. Gunakan cairan sesuai label dan takaran agar aman serta tidak merusak permukaan toilet.

3. Pemeriksaan Ventilasi dan Sirkulasi Udara

Pastikan ventilasi berfungsi baik untuk menghindari paparan uap bahan kimia. Jika udara tidak bersirkulasi, hentikan sementara kegiatan hingga kondisi aman.

4. Pelaporan Kerusakan dan Kondisi Tidak Aman

Laporkan segera kepada pengawas jika ditemukan kerusakan fasilitas atau alat kerja. Hindari perbaikan sendiri dan catat temuan dalam log sheet pemeliharaan.

D. Jadwal dan Frekuensi Pembersihan Toilet

Penetapan jadwal pembersihan toilet bertujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas secara konsisten. Frekuensi pembersihan disesuaikan dengan tingkat penggunaan dan aktivitas kantor, sehingga kondisi toilet tetap higienis sepanjang waktu. Berikut jadwalnya:

1. Penyesuaian Berdasarkan Tingkat Penggunaan

Toilet dengan intensitas tinggi, seperti di area publik atau kantor besar, perlu dibersihkan lebih sering dibanding toilet di kantor kecil. Penyesuaian ini membantu menjaga standar kebersihan dan mencegah penumpukan kotoran.

2. Jadwal Pembersihan Harian

Pembersihan dilakukan secara rutin untuk menjaga toilet tetap higienis dan nyaman digunakan sepanjang hari. Jadwal ideal yang direkomendasikan meliputi:

  • Pagi hari: sebelum jam kerja dimulai, memastikan area bersih untuk penggunaan awal.

  • Siang hari: setelah jam istirahat, menjaga kondisi tetap segar dan bebas bau.

  • Sore hari: sebelum kantor tutup, memastikan toilet dalam keadaan bersih sebelum operasional berakhir.

3. Penggunaan Log Sheet Pembersihan

Setiap kegiatan pembersihan wajib dicatat dalam log sheet yang berisi waktu, nama petugas, dan hasil pemeriksaan. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pelaksanaan tugas serta alat kontrol kualitas oleh pengawas lapangan.

E. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja

Pengawasan dan evaluasi dilakukan untuk memastikan seluruh kegiatan pembersihan toilet berjalan sesuai prosedur dan standar kebersihan yang telah ditetapkan. Proses pengawasan meliputi:

1. Supervisi Lapangan

Pengawasan rutin dilaksanakan oleh pengawas lapangan atau manajer housekeeping untuk memastikan pelaksanaan kerja sesuai SOP cleaning service. Setiap petugas wajib mengikuti arahan pengawas dan melaporkan kendala yang muncul di lapangan.

2. Evaluasi Visual Kebersihan Area

Pemeriksaan visual dilakukan terhadap seluruh area toilet, termasuk lantai, dinding, cermin, wastafel, dan perlengkapan pendukung. Evaluasi ini bertujuan memastikan area benar-benar bersih, rapi, dan bebas dari noda atau bau tidak sedap.

3. Monitoring Kepatuhan SOP

Kepatuhan petugas cleaning service terhadap SOP dipantau secara berkala oleh tim pengawas. Hasil pengawasan digunakan untuk menilai efektivitas penerapan SOP dan menentukan kebutuhan pelatihan tambahan bagi petugas.

4. Sistem Pelaporan dan Audit Kebersihan

Seluruh hasil pengawasan dicatat melalui checklist harian atau sistem pelaporan digital. Data tersebut menjadi dasar evaluasi dan audit kebersihan untuk memastikan standar kualitas layanan terus meningkat dari waktu ke waktu.

F. Catatan Tambahan

Bagian ini memuat ketentuan tambahan yang bertujuan menjaga agar SOP cleaning service selalu relevan dan sesuai dengan kebutuhan operasional terkini. Setiap pembaruan harus dilakukan secara terencana dan disosialisasikan kepada seluruh tim.

1. Pembaruan Dokumen SOP

Dokumen SOP pembersihan toilet wajib ditinjau dan diperbaharui minimal satu kali setiap tahun, atau segera setelah terjadi perubahan kebijakan kerja, metode operasional, maupun produk pembersih yang digunakan.

2. Pelatihan dan Pembekalan Petugas

Seluruh petugas cleaning service diwajibkan mengikuti pelatihan rutin agar pemahaman terhadap SOP membersihkan kamar mandi tetap sesuai standar terbaru. 

Program pelatihan mencakup penggunaan alat, keselamatan kerja, dan penerapan prosedur kebersihan sesuai standar K3.

Baca Juga: 10 SOP Cleaning Service Rumah Sakit yang Wajib Anda Pahami

Penerapan SOP toilet cleaning service yang terstruktur dan sesuai standar K3 sangat penting dalam menjaga kebersihan, keamanan, serta citra profesional kantor.

Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan efektif dan konsisten, perusahaan dapat mempercayakan pengelolaan kebersihan kepada SOS, outsourcing Jakarta yang menghadirkan tenaga kerja bersertifikasi, pelatihan rutin, serta sistem pengawasan profesional.

Wujudkan Standar Kebersihan Kantor Profesional Bersama SOS

Melalui layanan outsourcing cleaning service yang profesional, SOS siap membantu perusahaan menjaga kebersihan toilet dan seluruh area kantor sesuai standar K3. 

Dengan prosedur kerja yang terukur dan tim terlatih, setiap proses pembersihan dilakukan secara aman, efisien, dan berkualitas tinggi.

Apa yang akan Anda dapatkan:

  • Tenaga kerja bersertifikasi dengan pelatihan kebersihan dan keselamatan kerja rutin.

  • Pengawasan lapangan ketat untuk memastikan hasil pembersihan sesuai SOP.

  • Penggunaan alat dan bahan ramah lingkungan yang aman bagi pengguna.

Hubungi kami untuk konsultasi dan solusi kebersihan kantor yang profesional, aman, dan sesuai kebutuhan perusahaan Anda.

Berita Lainnya