Perbedaan Managed Service vs Outsourcing, Mana yang Paling Tepat Untuk Perusahaan Anda?
24 November 2025
Perbedaan managed service vs outsourcing paling terlihat pada sistem kerjanya. Meski punya kemiripan, Anda perlu memahami bahwa kedua layanan ini menawarkan pelayanan berbeda secara signifikan.
Sebelum Anda membuat keputusan terburu-buru, mari perhatikan dahulu penjelasan perbedaan keduanya di bawah ini!
Perbedaan Managed Service vs Outsourcing
Perbedaan-perbedaan mendasar antara managed service dan outsourcing dapat dibagi menjadi empat bagian utama. Perhatikan penjelasan berikut untuk informasi selengkapnya:
1. Ruang Lingkup Layanan
Managed service menyediakan dukungan yang menyeluruh terhadap fungsi atau sistem bisnis Anda. Misalnya dalam pemantauan, manajemen, dan pengoptimalan secara terus-menerus.
Sementara itu, outsourcing biasanya melibatkan pelimpahan tugas atau proses khusus ke pihak ketiga, dengan cakupan yang lebih terbatas dan spesifik.
Hal ini membuat managed service cocok bagi perusahaan yang mencari kemitraan jangka panjang dan integrasi layanan, sedangkan outsourcing lebih cocok untuk kebutuhan proyek atau tugas tertentu.
2. Model Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Pada model managed service, penyedia layanan (provider) mengambil tanggung jawab penuh atas operasional dan hasil dari layanan yang disepakati. Hal ini juga termasuk pada pemeliharaan, monitoring, dan peningkatan layanan.
Sedangkan dalam outsourcing, tanggung jawab sering dibagi antara perusahaan dan penyedia layanan.
Umumnya penyedia layanan hanya fokus pada pelaksanaan tugas yang didefinisikan dalam kontrak dan sisanya akan diurus oleh perusahaan itu sendiri.
Baca Juga: Cara Kerja Perusahaan Outsourcing untuk Efisiensi Bisnis
3. Durasi dan Hubungan Kerjasama
Managed service biasanya dirancang sebagai hubungan jangka panjang, dengan komitmen berkelanjutan dan model biaya yang lebih stabil (misalnya langganan) untuk mendukung operasional bisnis yang terus berjalan.
Sementara outsourcing umumnya bersifat jangka pendek atau project-base, dan biaya atau ruang lingkup dapat berubah sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, jika Anda mencari solusi yang “set-and-forget” untuk jangka panjang, managed service dapat dijadikan pilihan. Di sisi lain, jika Anda butuh fleksibilitas untuk tugas tertentu, outsourcing akan lebih sesuai.
4. Model Biaya dan Budgeting
Pada managed service, struktur biaya biasanya lebih prediktabel untuk memudahkan perencanaan anggaran.
Sebagai gambaran, anggap saja seperti kontrak dalam periode 6 bulan, 1 tahun, atau periode lainnya yang disepakati bersama.
Sedangkan outsourcing sering menggunakan skema bayar-per-proyek atau jam kerja yang dapat menyebabkan variabilitas biaya dan potensi risiko biaya tak terduga.
Untuk memahami perbedaan yang lebih jelas, Anda dapat melihat kembali penjelasannya melalui tabel berikut.
|
Aspek |
Managed Service |
Outsourcing |
|
Ruang Lingkup |
Layanan menyeluruh, operasional end-to-end |
Tugas atau proses spesifik saja |
|
Tanggung Jawab |
Penyedia layanan bertanggung jawab penuh |
Vendor menjalankan tugas yang didefinisikan sesuai kesepakatan |
|
Durasi Hubungan |
Jangka panjang, mitra strategis |
Proyek atau tugas jangka pendek |
|
Model Biaya |
Biaya langganan per periode |
Biaya per-proyek atau jam kerja, variabel |
|
Hubungan Kerjasama |
Mitra close-integrated |
Vendor pelaksana tugas |
|
Cocok Untuk |
Perusahaan yang butuh stabilitas dan integrasi |
Perusahaan yang butuh fleksibilitas dan spesialisasi |
Baca Juga: Perbedaan Outsourcing dan Offshoring dalam Bisnis
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Managed Service atau Outsourcing?
Menentukan kapan menggunakan managed service atau outsourcing sebenarnya tergantung pada situasi, kebutuhan, dan tujuan perusahaan Anda.
Coba perhatikan beberapa skenario keadaan berikut untuk lebih memahaminya:
1. Saat Anda Membutuhkan Dukungan Jangka Panjang dan Integrasi Penuh
Jika perusahaan Anda membutuhkan layanan yang terus menerus dan terintegrasi seperti manajemen IT, monitoring sistem atau layanan operasional lainnya, maka model managed service adalah solusi yang tepat.
2. Saat Anda Hanya Memiliki Tugas Khusus atau Proyek Terbatas
Ketika Anda menghadapi proyek tertentu (misalnya migrasi sistem, peluncuran produk, atau tugas non-inti) yang bersifat sementara, outsourcing merupakan pilihan yang lebih efisien dan fleksibel.
3. Saat Anda Ingin Meminimalkan Biaya dan Risiko Jangka Panjang
Jika anggaran terbatas dan Anda masih mengevaluasi kebutuhan layanan eksternal, outsourcing memungkinkan Anda mengakses keahlian spesialis tanpa komitmen jangka panjang.
4. Saat Anda Ingin Membangun Kemitraan Strategis Dengan Penyedia Layanan
Jika Anda ingin penyedia layanan yang tidak hanya menjalankan tugas tetapi juga membantu mengembangkan strategi, inovasi dan optimasi, maka managed service akan memberikan nilai lebih tinggi.
Baca Juga: Tips Memilih Vendor Outsourcing Sales yang Lebih Andal
Setelah memahami perbedaan mendasar antara managed service dan outsourcing serta kapan masing-masing paling cocok, kini saatnya Anda mengambil langkah.
Jika Anda membutuhkan layanan outsourcing Jakarta yang profesional dan fokus pada hasil, SOS adalah mitra yang tepat!
Pilihan Tepat untuk Anda: Mitra Outsourcing Sales dari SOS
SOS menawarkan tenaga sales fleksibel, sistem monitoring performa transparan, dan dukungan penuh dari tim berpengalaman.
Bersama SOS, Anda dapat menjalankan strategi penjualan dengan efisien tanpa harus melalui proses rekrutmen yang rumit.
Outsourcing sales yang ditawarkan SOS mencakup:
-
Penyediaan tenaga kerja terpadu.
-
Layanan berbasis output.
-
Dukungan layanan untuk berbagai sektor bisnis.
-
Layanan pengelolaan gaji karyawan melalui sistem HRIS terintegrasi.
Hubungi tim SOS hari ini untuk mulai berfokus pada pengembangan bisnis Anda secara penuh!